Minggu, Februari 21, 2010

SIDHI


“Menurutmu apa sidhi itu?”
“Oh… itu kalau kita sudah lulus katekisasi, lalu sidhi… artinya kita menanggung dosa kita sendiri Kak…” Jawaban ini membuat pengasuh terkesima!

Ternyata tidak sedikit dari antara anak sekolah minggu kita yang kurang memahami apa sebenarnya sidhi itu. Ada juga yang sudah memahami sebagian namun masih kurang tepat.

Sebenarnya sidhi itu apa ya?


Sidhi diambil dari bahasa Sansekerta “sidhi” yang mengandung arti “penuh” (bulat dalam arti sempurna – menunjuk seperti “purnamasidhi” artinya bulan yang bulat/penuh sempurna).
Sehingga sidhi menunjukkan pada kepenuhan atau kedewasaan iman seseorang.
Sidhi adalah pengakuan seseorang yang mengaku bahwa ia percaya kepada Tuhan Yesus secara mandiri dan dewasa, tidak lagi di bawah perwalian orang tuanya yang membaptiskan dia waktu kecil. Ia ingin mengambil hak dan tanggung jawab sebagai seorang warga jemaat yang dewasa.

Banyak juga dari kita yang berpikir bahwa lulus katekisasi adalah syarat untuk sidhi. Hal ini tentu juga kurang tepat karena seseorang yang lulus katekisasi dan memahami semua ajaran dalam katekisasi belum tentu sudah dewasa secara iman.

Namun sebelum lebih jauh, kita perlu mengetahui apa itu Katekisasi.

Katekisasi berasal dari bahasa Yunani “kata” (bawah) dan “echein” (menyampaikan).
Katekisasi artinya adalah pendidikan mengenai iman Kristen kepada anak, orang muda dan dewasa yang mencakup tentang doktrin kekristenan untuk mempersiapkan seseorang hingga memperoleh kepenuhan/kedewasaan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Jadi saat kita mengikuti Katekisasi inilah, maka kita belajar bagaimana pemahaman yang benar tentang Allah Tritunggal dan karya penyelamatanNya. Kita belajar dan memahami Pengakuan Iman Kristen, sakramen dalam Kristen dan tata cara bergereja serta hal-hal prinsip yang lain.

Setelah mempelajari dan memahami ini semua, dengan pimpinan Roh Kudus, kita yakin bahwa hidup kita bukanlah milik kita lagi namun milik Tuhan Yesus yang telah menebus kita dari segala dosa kita dan memberikan anugerah hidup yang kekal.

Beberapa hal yang seharusnya kita rasakan dan imani saat kita siap untuk mengaku percaya (sidhi) adalah bahwa dosa kita sungguh amatlah besar dan kita tidak mampu untuk menanggungnya dengan kekuatan kita sendiri sehingga hanya dengan Kasih Tuhan maka kita beroleh selamat dan oleh karena itu kita patut mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan dengan hidup yang berkenan kepadaNya.

Jadi sidhi adalah jauh lebih dalam dari hanya sekedar masalah lulus atau tidak lulus ujian katekisasi, namun lebih kepada kesiapan hati kita, pengakuan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Sementara katekisasi sangatlah penting untuk menuntun kita bertumbuh menjadi dewasa dalam iman dan mempersiapkan kita dalam mengambil bagian sebagai jemaat dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar